Senin, 04 Juni 2012

Tugas Akhir Puisi, Cerpen dan Naskah Drama


Nama      : Elya Sumarni
NIM         : 2009112074
Kelas               : 6.b
Puisi
Cintaku Yang Terlarang
Kau yang selalu menemaniku
Kau yang selalu mendampingiku
Kau yang selalu mengajarkan aku segala hal
Kau dan kau
          Tapi tahukah kau apa yang aku rasakan sekarang
          Aku tak mampu tuk mengatakannya
          Bahkan untuk mendengarkannyapun aku tak ingin
          Tak kuat hati ini
          Tak mampu untuk menerima semuanya
Tuhan beri aku kekuatan
Beri aku kesempatan
Untuk semua masalah ini
Aku ingin selalu disampingnya
Aku ingin selalu bersamanya
          Tapi semua itu tidak mungkin terjadi
          Karena
          Cintaku yang terlarang oleh restu
          Kedua orang tuaku
Maaf . . .
Maafkan aku karena tak bisa tuk mengubahnya.



Nama    : Elya Sumarni
NIM      : 2009112074
Semester       : 6.b
Perpecahan 3 Sahabat
1. Tema
Persahabatan
2. Konflik
Kisah persahabatan yang terputus akibat suatu fitnah
3. Tokoh dan Penokohan
a. Adel
=> Gadis berumur 14 tahun, berjibab, kecil, baik hati, sabar, jujur dan suka menolong.
b. Bela
=> Gadis berumur 14 tahun, berjilbab, baik hati, tidak Pilih-pilih, mudah percaya, dan suka merendahkan.
c.Audy
=> Gadis berumur 14 tahun, berjibab, baik hati, tidah  pilih-pilih, dan mudah percaya kepada orang lain.
d. Aldi
=> Laki-laki berumur 14 tahun, gemuk, rambut keriting, suka  Memfitnah, iri hati, suka merendahkan orang lain.

Kisah ini terjadi disebuah sekolah yang sangat terkenal bernama SMPN 11 Palembang . Disana ada suatu persahabatan yang sangat erat yang bisa mereka sebut dengan 3BG. Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu keributan, yang disebabkan salah satu anggota 3BG.

Aldi : Kenapa ya...., persahabatan 3BG kok sangat erat ? aku  ingin persahabatan mereka jadi putus, tapi bagaimana caranya ? (diam sambil memikir sesuatu)
Aldi : Ah…., aku curi saja dompetnya Andin, dan setelah itu aku Taruh saja di tasnya Aulia, Andin dan Audy pasti akan Akan menuduh Aulia.” Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelas tertawa-tawa.
Bela : ( sambil membuka tasnya dan terlihat sedang mencari sesuatu dan wajahnya sangat gelisah )
Audy : Ada apa Din, kok kayaknya gelisah banget ?
Bela : Aduh gimana nih, dompetku hilang.
Adel : Kok bias hilang, mungkin ada di rumah kamu.
Bela : Nggak mungkin, tadi aku inget kok dompetku sudah Ku masukkan kedalam tasku.
(Tiba-tiba Aldi memotong pembicaraan mereka dengan lagak sok tahu)
Aldi : Aku tahu siapa yang mencuri dompet kamu.
Bela : Emangnya siapa Al ?
Aldi : Dia adalah sahabatmu sendiri yang bernama Aulia.
Audy : Nggak mungkinlah dia yang mencuri dompetku, kamu kok sok tahu banget sih.
Aldi : Ya sudah kalau kamu nggak percaya, kamu geledah tasnya Aulia.
Bela : Maafkan aku Lia, aku harus menggeledah tasmu untuk Membuktikan omong kosongnya Aldi.
Adel : Ya sudahlah nggak apa ?” Andin dan Audy menggeledah tasnya Aulia dan beberapa lama kemudian dompet Andin ditemukan ditasnya Aulia.
Aldi : Tuhkan bener kataku, Aulia si miskin itu yang mencurinya.
Bela : Kamu kok tega sih Aulia, kalau kamu butuh uang kamu  tinggal bilang sama kami, bukan begini caranya, selama kami selalu membantu kamu, tapi kamu kok tega banget.
Adel : Tapi bukan aku yang mencurinya.
Aldi : Terus kamu tuduh aku yang mencurinya, jelas dompet  Andin ada ditas kamukan?
Audy : Dasar, sudah dikasih hati malah minta jantung.
Bela : Mulai saat ini kamu tidak akan jadi sahabat kamu lagi.
Audy : Dasar kau anak miskin. ( sambil menampar pipi Aulia ) Mereka kemudian duduk ditempat mereka masing-masing
Adel : Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada persahabatan  Kami, apa salah kami sehingga kau memberi cobaan ini, Ya Allah kembalikan persahabatan kami seperti dulu lagi.
Beberapa lama kemudian bel pulang berbunyi,Bela dan Audy pulang bersama tanpa Adel. Diperjalanan pulang Andin menerima telpon dari Papanya yang berada diluar negeri.
Kring………kring…..kring….
Bela : Hallo assalamu alaikum, ada apa Pa, kok tumben telpon aku.
Papa : Waalaikum salam, Bela Papa mau kasih kabar ke kamu,  sebelumnya maafkan Papa, perusahaan Papa Disini  bangkrut.
Bela : Apa Pa, bangkrut kok bis begitu ?
Papa : proyek yang Papa Buat mengelami rugi yang sangat besar,  Jadi Papa harus menjual perusahaan Papa untuk membayar ganti rugi.
Bela : Jadi kita jatuh miskin Pa?
Papa : Begitulah, besok Papa dan Mama akan pulang ke Indonesia, dan kita harus cari kontrakan rumah, karena  rumah kita akan di segel oleh bank.
Tiba-tiba Andin memutuskan telpon dengan rasa tidak percaya.
Bela: Ini nggak mungkin. ( sambil membanting HP nya)
Audy : Ada apa Bel ?
Bela : Perusahaan Papaku bangkrut dan sekarang aku jatuh  miskin.
Audy : Sabar ya.. Bel, ini pasti bisa kamu lewati kok.
Bela : Audy kamu adalah sahabat aku yang paling setia  denganku, tolong jangan tinggalkan aku.
Audy : Ya… nggak mungkinlah aku ninggalin kamu, tidak  seperti Aulia yang menghianati sahabatnya sendiri.
Bela : Terima kasih Audy. Tiba-tiba ada motor yang melaju kencang hingga menambrak Audy, untungnya saja Adel menolong Audy.
Adel : Awas Audy.( sambil berteriak dan mendorong Audy )
Audy : Kamu nggak apakan Adel.
Adel : Nggak aku nggak apa kok.
( Pengendara motor itu kemudian turun dari mobil )
Aldi : Kamu nggak apa kan Adel.
Adel, Bela, Audy : Aldi…..
Aldi : Maafkan aku yaaa, aku nggak sengaja.
Audy : Makanya kalau naik motor itu jangan kencang-kencang.
Aldi : Ya.. maafkan aku.
Bela : Ya.... sudahlah nggak apa.
Aldi : Bel,aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tentang  masalah tadi di kelas.
Bela : Emangnya ada apa Al.
Aldi : Sebenarnya yang mencuri dompet kamu itu bukan Adel, melainkan aku.
Andin : Apa Aldi.
Aldi : Aku iri dengan persahabatan kalian yang sangat erat, makanya itu aku mencoba untuk merusak persahabatan kalian, sekali lagi maafkan aku.
Bela: Jadi bukan Adel yang mencurinya ?
Audy : Jadi persahabatan kita bersatu lagi dong.
Bela : Persahabatan kita akan selalu abadi sepanjang masa.
Adel : Sampai akhir hayat menjemput kita, persahabatan ini  Akan tetap bersatu... bersatu.
Bela : 3BG
Audy : Three.
Adel : Beautiful.
Bela : Girl.
( Sambil menujukkan tanda persahabatan mereka yang berupa cincin )
Aldi : Oke deh.
( Sambil mengacungkan jempol )
Akhirnya persahabatan mereka bersatu kembali, dan tidak ada yang memisahkan mereka sampai kapanpun.

Nama      : Elya Sumarni
Nim                 : 2009 112 074
Semester : 6.b
Kenangan Tentangmu
          Mengapa, disaat malam menjerang aku selalu teringat denganmu, masa-masa yang selalu kita jalani, baik duka maupun duka, masa disaat aku tersenyum bersamamu, masa disaat kita memasak bersama, aku ingin kembali lagi kemasa itu.
          Entahlah, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, semuanya telah terlanjur, semuanya tak bisa diputar lagi walaupun aku ingin kembali kemasa itu. Ibu aku sadar aku tak pernah mendengarkan nasehatmu, bahka tentang apa yang engkau katakan tentangnya.
          Semua yang engkau katakan hanyalah angin lalu bagiku, tapi sekarang aku sadar kalau dirimu benar, dirimu ingin aku mendapatkan yang terbaik untuk hidupku, mendapatka lelaki yang benar-benar menghargai aku dan mencintai aku, tapi apa yang aku perbuat aku tak menghiraukannya.
          Hem, rasanya bila aku mengingat tentang masalah itu, penyesalanku semakin memucak, rasa rinduku yang tak bisa aku pendam lagi seketika merasuk kedalam sanubari yang begitu dalam.
          Ibu, maafkan aku yang tak pernah mendengarkan perkataanmu, izinkan aku bersujud dan meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku perbuat, aku memang tak patut untuk dimaafkan tapi izinkan aku tuk mengucapkannya, walaupun hanya didalam mimpiku saja.
          Kini, semuanya gelap gulita, tak ada satupun warna yang menyinari hariku, hidupku penuh dengan penyesalan, hidupku penuh dengan penderitaan karena aku telah memilih lelaki yang salah, nasi telah menjadi bubur dan tak bisa untuk diubah lagi.
          Hanya perkataan itu yang tepat untuk melukiskan apa yang aku rasakan sekarang. Ibu akankah engkau bisa memaafkan aku, aku sadari akan kesalahan itu, sekarang aku tak tahu harus berbuat apa lagi, disatu sisi aku ingin bertemu denganmu ibu dan meminta maaf, tetapi disisi lain aku malu degan semua saudara-saudaraku, apa kata mereka kalau tahu aku kembali dengan membawa luka yang sangat menyakitkan, kesedihan yang begitu banyak serta kemiskinan akan cinta sejati yang selalu aku banggakan didepan mereka.
          Sekarang apa, aku hanya dapat penyesalan, laki-laki yang telah aku pilih ternyata tak berbeda jauh dengan laki-laki mata keranjang yang suka mengobral cinta.
          Ibu, dengarkanlah isi hati anakmu ini, aku ingin kembali kemasa itu, dengan senyumanmu, kesabaranmu serta balas jasamu yang tak terhingga untuk anak-anakmu. Semakin aku ingat akan masa itu, semakin ingin aku memelukmu dan berkata maaf, maaf, dan maafkan aku ibu.
          Akankah engkau memaafkan aku? Masihkan engkau menganggap aku anak? Atas dosa-dosa yang telah aku perbuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar