Cermin
Cermin itu tlah buram...
tak lagi terpantul senyumku disana..
tak lagi mengisahkan sedih tawaku..
buram dan hitam..
walau dengan sejuta cahaya..
takkan mengembalikan jernihmu
apa yang sanggup ku ceritakan lagi..
apa lagi keluh kesah yang kan kusampaikan..
kau tak lagi mampu menjadi cermin
Tugas II
Cermin itu tlah buram...
tak lagi terpantul senyumku disana..
tak lagi mengisahkan sedih tawaku..
buram dan hitam..
walau dengan sejuta cahaya..
takkan mengembalikan jernihmu
apa yang sanggup ku ceritakan lagi..
apa lagi keluh kesah yang kan kusampaikan..
kau tak lagi mampu menjadi cermin
Tugas II
Untuk Cinta
Aku takkan pernah mampu untuk berjanji
Menemani harimu hingga esok hari
Tapi jika kau terima, biarkan aku mencintaimu
Hari ini saja… dengan semua cinta yang kupunya
Aku bukanlah pengabulan dari doamu
di malam saat bintang jatuh
Tapi jika kau mau, aku dapat menjadi bintang
yang menerangi keindahanmu setiap malam
Aku takkan s’lalu bisa membahagiakan hati
Tak luput salah, mungkin ku juga menyakiti
Tapi jika kau ikhlas, cintaku takkan berbatas
Meski terkadang sakitimu, itu aku khilaf
Aku takkan pernah mampu untuk berjanji
Menemani harimu hingga esok hari
Tapi jika kau terima, biarkan aku mencintaimu
Hari ini saja… dengan semua cinta yang kupunya
Aku bukanlah pengabulan dari doamu
di malam saat bintang jatuh
Tapi jika kau mau, aku dapat menjadi bintang
yang menerangi keindahanmu setiap malam
Aku takkan s’lalu bisa membahagiakan hati
Tak luput salah, mungkin ku juga menyakiti
Tapi jika kau ikhlas, cintaku takkan berbatas
Meski terkadang sakitimu, itu aku khilaf
Tugas III
Bangunlah Ibu Pertiwiku
Kami saksikan suasana luka lara
menerpa Ibu Pertiwi
Kami tak habis pikir
Apa gerangan engkau bersedih
Mengapa keadaanmu begitu mengkhawatirkan
begitu mencemaskan
Kami tahu kami begitu durhaka
... Tak pernah berbakti kepadamu
Kerusakan, perpecahan, pertikaian,banyak kami lakukan
Dan hanyalah maaf yang dapat kami pinta
Selagi engkau masih mau menerima
Di hati kami tak ada bisikan selain minta maaf ,
dan menyaksikan engkau bangun
melawan keruntuhan itu
Nama : Hulfiati Kami saksikan suasana luka lara
menerpa Ibu Pertiwi
Kami tak habis pikir
Apa gerangan engkau bersedih
Mengapa keadaanmu begitu mengkhawatirkan
begitu mencemaskan
Kami tahu kami begitu durhaka
... Tak pernah berbakti kepadamu
Kerusakan, perpecahan, pertikaian,banyak kami lakukan
Dan hanyalah maaf yang dapat kami pinta
Selagi engkau masih mau menerima
Di hati kami tak ada bisikan selain minta maaf ,
dan menyaksikan engkau bangun
melawan keruntuhan itu
Tugas I
Sendiri
Sendiri ku disini
Bukan yang aku mau
Rasa sayang, cinta dan benci
Telah melebur menjadi
Sebuah kenangan
Kenangan pahit buat ku
Kau yang tak pernah tahu
Apa artinya ku disini
Tanpamu
Bagai jasad
Tanpa nyawa . .
Terpaku, membisu tanpa
Kamu yang mengisi indah
Hariku . .
Satu yang aku sesali
Mengapa kita dipertemukan
Dan menjalin cinta
Kalau cuma sesaat
Lalu kita menderita
Sayang suatu saat nanti
Ku pasti merindu dengan hal - hal bodoh
yang pernah kita lakukan . .
Hanya penyesalan yang ada
dibenakku . .
Tugas II
Pembalasan
Kesombonganmu meranjai dirimu
Kau berdiri dengan gagahnya
Dan menghina mereka
Dengan mulut tajammu
Apakah kau pernah berfikir
Dengan sifatmu
Aku masih ingat
Penghinaan terakhirmu kepadaku
Itu sangta sakit
Dulu aku memujamu
Kau bagaikan angin sejuk
Sebelum aku mengenal kebusukkanmu
Tapi sekarang
Kau . . ya kau
Perlahan - lahan
Menderu dan menerjangku bagai angin
Puting beliung
Ingat kau yang berdiri tegak disana
Roda kehidupan ini berputar
Mata mereka tidak selamanua tidur
Suatu saat mereka akan sadar dan mulai menjauhimu
Dan aku akan tertawa
atas keterpurukanmu .
Tugas III
Yang Terindah
Kau memberiku cahaya kecil
Di sela - sela kegelapan
Untuk meneranggi jalanku
Memberi sebuah keyakinan
Untuk bisa melangkah
Menembus lorong yang kau sinari
Walau dalam penelusuran itu
Aku sering terjatuh
Sejenak untuk melepas lelah
Tapi cahayamu
Memberiku harapan menuntutku
Untuk keluar dari lorong itu
Dan menggemggam tanganku
Untuk melihat cakrawala yang indah
Bersama senyummu . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar