Senin, 04 Juni 2012

Tugas Akhir


Nama                         : Marissa
Nim                             : 2009112051
Kelas                       : 6B
cerpen
Cintaku di Provinsi Sebelah

"abii sayang bunda,," Yaa, kata-kata itu menjadi kata-kata yang paten di dengar oleh Chika setiap harinya. Kenapa nggak, soalnya ada Revan yang setiap hari selalu mendendangkan kata-kata itu dengan fasih dari bibirnya yang manis itu, hhehe .
Revan dan Chika emang ada hubungan special sejak revan ngungkapin isi hatinya ke Chika. Hubungan mereka penuh dengan godaan, tapi mereka tetap kuat dan selalu berusaha untuk tetap melalui semuanya bersama-sama.
Perkenalan: Chika punya sahabat dekat, namanya Aiik, dan Aiik lah yang ngenalin Chika sama Revan. Umur Revan dan Chika nggak terpaut jauh, mereka cuma beda satu tahun. Pada dasarnya Revan dan Chika punya latar belakang yang sama, dan hal inilah yang membuat mereka merasa kalau mereka tuuh 'sama'.
Orang tua Chika telah berpisah sejak Chika duduk dibangku kelas 6 sd. Begitu pula dengan Revan, orang tua Revan juga telah berpisah, bedanya itu terjadi ketika Revan sudah duduk dibangku kelas 10 SMA, tidak lama setelah Revan kenal Chika.
Saat itu Chika memang menjadi satu-satunya orang yang selalu ngasih semangat buat Revan. Agar Revan nggak terlalu sedih dan ngerasa sendiri gara-gara hal itu. Soalnya Chika udah tau gimana rasanya kalau ada diposisi Revan. Chika terus yakinin Revan kalau semuanya belum berakhir sampai disitu dan Revan harus tetap semangat, Revan harus bisa tunjukin ke orang tua Revan, kalau hal itu nggak ngebuat hidup Revan berubah dan Revan akan tetep jadi Revan, Revan yang lucu, konyol, nyebelin, tapi nyenengin, hhehe.
Revan jadi sering cerita-cerita ke Chika, bahkan setiap hari. Dari situlah pepatah jawa dibuktikan -witing trisno jalaran songko kulino- . Mereka jadi deket, tambah deket, dan semakin deket.
3 bulan setelah itu Revan nembak Chika, tapi Chika selalu pura-pura cuek dan tak menghiraukan perkataan Revan. Chika cuma pengen tau aja, Revan serius apa nggak. Soalnya yang Chika tau Revan tuh playboy, banyak ceweknya.
Chika nggak langsung nerima sii Revan buat jadi guardian angelnya. Chika masih selalu cuek dan selalu mengalihkan pembicaraan ketika gaya bahasa Revan sudah mengarah pada pokok bahasan -cinta-. Beruntung, selalu ada aja alasan yang terlontar dari mulut chika buat ngeles, hhehe .
Sampai pada suatu hari ..
"Chika,,jangan pernah ningalin Revan sendirian yaah, Revan nggak mau Chika ngejauh dari Revan"
"Chika, kalau Revan punya salah sama Chika, maafin Revan yaah, Revan nggak mau kalau Chika jadi benci sama Revan"
Revan minta ke Chika supaya jangan ninggalin Revan sendiri, dan Revan pun terus-terusan minta maaf pada Chika. Sehari bisa berkali-kali kata-kata seperti itu di dengar Chika. Otomatis Chika bingung dan takut dong. Ada apa dengan Revan?
Dan malam itu Revan bilang ke Chika kalau dia harus ikut bundanya pindah ke Jepara, Jawa Tengah. Sontak Chika langsung kaget, air matanya pun jatuh bercucuran, ga bisa dibendung. Kalian tau kenapa Chika nangis?
Yaa .... Jawabnya karena Chika masih belum mengutarakan isi hatinya kepada Revan. Chika kan masih belum jawab pertanyaan Revan. Di lain pihak Revan juga ikut sedih karena harus menerima kenyataan itu. Dia harus beranjak dari kota Malang dan membiarkan little angelnya sendirian. Selain itu dia juga belum menemukan jawaban atas semua yang telah dia ungkapkan kepada Chika.
"Revan janji, Revan akan selalu inget sama Chika, Revan ga akan ngebiarin Chika sendiri, Revan akan selalu ada buat Chika, walaupun sebatas nemenin Chika sms-an mungkin. Chika jangan nangis dooongg, Revan pasti balik kok, ntar revan pasti nyariin rumah e Chika, Revan akan tunjukin, Revan bisa nemuin rumah e Chika dimana, Revan janji"
Kata-kata itu mampu banget buat Chika tetep yakin dan percaya sama Revan. Chika bakalan nungguin Revan balik dan nepatin janjinya ke Chika. Revan bilang kalau dia pasti akan nyariin rumahnya Chika karena dari awal Chika kenal sama Revan, Chika nggak pernah ngajak revan ke rumahnya, tujuannya siih biar Chika tahu seberapa besar siih niat Revan sama Chika. Kalau Revan emang bener-bener mau nyariin rumahnya Chika dimana berarti Revan emang bener-bener niat.
Sejak saat itu, Chika jadi begitu takut kehilangan Revan, Chika baru sadar ketika Revan udah jauh dari Chika, Chika sadar kalau keberadaan Revan dalam hidup Chika begitu penting, seperti tak dapat tergantikan. Chika pun mulai tak punya alasan-alasan lagi buat ngeles kalau Revan lagi bahas soal isi hatinya. Hingga akhirnya Chika ngasih syarat ke Revan.
"Chika akan ngasih jawaban ke Revan, tapi ada syaratnya"
"iiyah, apa itu, Chik ?" jawab Revan.
"Revan harus bisa nunjukin ke Chika kalau Revan bener-bener tulus sayang sama Chika, Revan harus bisa tunjukin kalau Revan emang bener-bener pengen jadi seseorang yang bisa jagain hati Chika, ntar tanggal 04-07-10 Revan akan dapet jawaban dari Chika, soo kurang lebih Revan masih punya waktu satu bulan kan?"
"yaaahhh,, Chikaaaa, kok lama amat siih,? lagian kenapa musti tanggal itu coba?"
"coba deeh kamu jumlah tanggal ma bulannya
"sebelas , chik jumlahnya . terus kenapa ?"
"dasar Revan lemoodt, sebelas kan bulan lahir kita, bulan November"
"hhehe, lemodt-lemodt gini banyak yang suka kok :-p okke deehh Revan tungguin tanggal iu , Revan akan buktiin ke Chika kalau Revan mampu buat jadi Revan yang Chika pengen"
"yee,, pede amat lu nyiing,, okkee Chika tunggu :-p"
Sejak saat itu Revan terus berusaha dengan keras supaya Revan bisa bener-bener nunjukin ke Chika kalau dia serius. Pertama, dia mau nunjukin ke Chika kalau dia tuuh nggak se-playboy yang Chika kira, terus Revan akan tunjukin kalau Revan sayang sama Chika dengan tulus, dan nggak pengen maenin Chika.
1 bulan telah berlalu
Nggak terasa, udah tanggal 03-07-10 berarti besoknya Revan akan mendapat jawaban dari little angelnya. Di sela-sela pembicaraan mereka, Revan tiba-tiba nyeletuk.
"hmmm,, ga sabar niih nunggu besok, jawabnya jam 13.00 aja yaah"
"emang besok mau ngapain, jawab apa? ada apaan emang?" ( Chika belaga bego )
"aduuuhh,, masakk lupa seeh, besok tuuh udah tanggal 04-07-10"
"iiyyaaa, emang. terus kenapa sama tanggal itu?"
"aaarrgghhkk,, Chika kan janji mau jawab pertanyaan Revan pada hari itu,, yakpa e?"
"pertanyaan Revan? pertanyaan yang mana emang? Revan kan suka banyak nanya ke Chika"
"yaellaaaahh Chika,, masak Revan musti ulang pertanyaannya lagii seeh?"
Cintaku di Provinsi Sebelah
"aduuuhh Revan,, beneran deehh, nanya apa emang?"
"Chika mau nggak lebih dari sahabatan ma Revan? Revan sayang sama Chika"
"wwweeww?? masak dijawab sekarang siih?? besok ajj doongg, nyiing. hhahaa"
"waahhh, Chika ngerjain Revan yaaahh?? nakal kamu, pakek pura-pura lupa segala"
"hhaha, biariin, weekk :-p"
"yee,, melet-melet, tak cubiit lhoo pipimu ntar"
"yaa Chika cubiit balik dongg , :-p"
"iyah deeh iyah, jadii gimana neeh Chika mau nggak? Revan deg-deg an neeh"
"hhahaa, nyiing-nyiing alayy deeehh, pkoknya jawab e besok aja, weeekk :-p ehh,nyiing kenapa mustii jam 13.00 siih jawabnya?
"hhehe,, biar 3 semua dunk Chik, 10 dikurangi 7 kan 3, terus 7 dikurangi 4 kan juga 3, jadi jawabnya harus jam 13.00 biar nanti 13 dikurangi 3 kan 10, nyambung nggak Chik?"
"oowwww,, eaa.eaa,, hhahahaa,, ada-ada aja luu nyiing"
Persahabatan mereka begitu indah, sampai-sampai Chika begitu terlarut. Begitu pula dengan Revan. Dan salah satu hal yang buat Chika ragu nerima Revan adalah, Chika takut kalau Chika akan kehilangan sahabat yang sebaik Revan. Chika nggak mau persahabatan mereka jadi hancur gitu aja nantinya kalau diantara mereka ada satu ikatan yang lebih dari sekedar sahabat.
Pagi itu Revan udah berkali-kali ingetin Chika soal waktu jawab pertanyaannya Revan. Chika siih enteng-enteng aja, tapi Revannya yang terlanjur alay, uda deg-deg an dari hari-hari sebelumnya.
Uda jam 12.00, Revan bilang ke Chika, kalau Revan udah siap nerima semua keputusan Chika, walaupun itu buat Revan jadi sedih dan kecewa tapi Revan tetap berharap semua yang terbaik yang akan jadi jawaban dari Chika buat Revan.
jam 13.00
"Revan, Chika titipin hati Chika ke Revan yaa, jagain baek-baek, jangan lupa kasih makan, hhehe ,, :-) "
Sontak Revan langsung teriak kegirangan dan jingkrak-jingkrak sampai-sampai tak
menghiraukan Chika yang nunggu kata-kata dari Revan, lama banget lagi jingkrak-jingkraknya.

JRevan kayak gitu soalnya apa yang udah lama dia impikan akhirnya jadi kenyataan. Yaaa,, jadi guardian angelnya sii Chika



Nama                         : Marissa
Nim                             : 2009112051
Kelas                       : 6B

Naskah Drama: "REFLEKSI KEHIDUPAN REMAJA"

SCENE 01

Music Instrument…
Kristin tengah duduk merenung di sebuah bangku. Beberapa saat kemudian Rena yang hendak ke ibadah pertemuan remaja lewat.
Rena:
Kristin sedang apa kamu di sini?
Kristin:
Hanya duduk saja.
Rena:
Kamu nggak ikut ibadah?
Kristin:
(menggeleng)
Rena:
Kenapa?
Kristin:
Kamu tau sendiri kan keadaan keluargaku, juga apa yang aku pakai sehari-hari. Tidak mungkin kan saya ke ibadah dengan baju yang itu itu saja. Saya akan jadi bahan tertawaan teman-teman yang lain. Mereka itu selalu memperhatikan orang lain dari kepala sampai kaki
Rena:
Kamu jangan perdulikan mereka. Mereka itu ke ibadah hanya untuk pamer. Hati mereka tidak pada situasi ibadah. Kamu ganti baju aja. Aku tunggu di sini.
Kristin:
Sudahlah Na. Sebaiknya kamu pergi saja. Kali ini aku ijin dulu.
Rena:
Baiklah, tapi lain kali kita berangkat sama-sama.
Saya pergi dulu yah… Rena pun pergi berangkat ke lokasi ibadah. Sedangkan Kristin pulang ke  rumahnya.
SCENE 02
Di rumah, Kristin duduk merenung. Mamanya masuk membawa sepiring pisang goreng.

Mama
:(ceria)
Eee… anak mama lagi melamun. Ini mama buatin pisang goreng. Ayo dimakan mumpung masih panas. Kalo udah dingin kamu pasti udah gak mau.
Kristin:
Ma, kenapa yah hidup kita seperti ini. Tidak seperti yang lain serba berkecukupan.
Mama:
Lho, kok anak mama bicaranya seperti itu.
Kristin:
Ma, sebentar lagi udah mau tahun baru. Aku bosan ma hidup seperti ini. Di sekolah, di tempat ibadah, bahkan di tempat bermain pun aku jadi bahan tertawaan, cemooh dan aku merasa tersisih ma..
Mama:
Kristin kamu jangan berkata seperti itu. Tidak baik anakku. Mama tidak pernah mengajarkan kamu harus bersungut. Mama selalu mengajarkan agar kamu senantiasa bersyukur dengan keadaan kita seperti ini.
Ayo nak.. makanlah pisang goreng ini sebelum dingin…

Kristin:
(menapik piring pisang goreng hingga jatuh kelantai)
Pisang goreng terus… pisang goreng terus…
Yang lain dong ma…
Aku bosan ma.
Aku bosaaaann..
(keluar)
Mama terkejut dengan sikap Kristin. Ia tak menyangka adanya perubahan sikap pada anaknya. Wajahnya begitu sedih, tanpa terasa air matanya keluar.
Satu persatu pisang goreng yang berserakan itu dipungutnya.
Mama:
Tuhan, dosa apa yang telah hambamu perbuat.
Cobaan apa lagi yang harus kuhadapi Tuhan…
Anakku… Dia yang sangat kucintai
Kumohon padaMU janganlah sekiranya murkamu menimpa atas sungutnya
Ampuni dia Tuh
an
Ampuni dia Tuhan….
Rena datang dan sempat melihat situsai tersebut...
Rena:
Maaf tante..
Mama:
(terkejut, berusaha menyembunyikan kesedihan)
Rena, kamu sudah lama di situ.
Rena:
Nggak kok tante. Aku baru saja nyampe..
Tante, Kristinnya ada?
Mama:
Belum lama pergi Na. Tapi tante tidak tahu kemana. Ia pergi buru-buru.
Tante piker ia ke rumah kamu.
Rena:
Oh… kalau begitu Rena pergi tante.
Mama:
Iya. Hati-hati di jalan ya…

SCENE 03
Di jalan, Rena masih memikirkan apa yang tengah terjadi di rumah Kristin. Karena situsi tidak seperti biasanya.
Rena:
Apa sebenarnya yang terjadi. Apa mungkin Papanya Kristin sudah balik lagi dan dia telah mabuk lalu membuang pisang goreng itu.
Oh Tuhan semoga apa yang aku pikirkan ini tidak benar.
Tapiii… kenapa pisang goreng itu berhamburan di lantai. Kenapa pula wajah tante Sandra
 sangat sedih..
SCENE 04.
Kristin di jalan.
Pikirannya kecut. Hatinya gelisah oleh pemberontakan kecil.
Lalu duduk tidak jauh dari Tommy, Bella, Manuel.
Di sudut lain. Tommy, Manuel dan Bella tengah berbincang.

Bella:
(FB lewat handphone)
Status yang simple aja udah banyak yang like, baru tiga menit lalu aku nulis “kayaknya aku harus ganti pacar nih” e..e..e….. yang koment ada tiga belas…
Huft, susah juga ya kalo jadi selebriti..
Manuel:
Hahahahhaha….
Bella…bella…
Hei, kau itu bukan selebriti top. Kalo selebriti top itu sering digosipin. Tapi kau, selebriti penggosip.
Bella:
He Nuel.. nggak ngaruh githu lho.
 Yang jelas aku ini artis FB, Bellachelalumenanti Kekasih Hati.
 Kamu add aku langsung confirm.
Manuel:
Pe de amat nih anak hahahahaha…
Kristin yang beberapa saat memperhatikan mereka bertiga. Mencoba memberanikan diri untuk bergabung.
Kristin:
Hi.. bisa aku bergabung.
Bella menatap sinis ke arah Kristin. Sedangkan Tommy dan Manuel menyambut baik-baik.
Manuel :
Hei Kristin. Ayo duduk sama-sama kita.
Bella:
Kok tiba-tiba cuacanya jadi panas gini ya…?
Kristin memahami maksud ucapan bella yang menyindir kehadirannya. Tapi ia tak perduli.
Kristin:
Lagi main game ya Tom?
Tommy:
Nggak.. ini lagi baca Online News.
Kalian dengar nih.
Dalam setiap lima menit, 11 anak Indonesia terpaksa putus sekolah.
Tujuh diantaranya menjadi pembantu rumah tangga. Lainnya menjadi buruh, pelacur, dan anak
jalanan.. (menghela nafas panjang)
Kasian juga yah…
Bella:
(sinis)
Wajar aja.. mereka itu pasti anak-anak orang miskin. Kalo jadi pembantu RT baguslah. Kayak
dirumahku.
Tapi, kalo yang jadi pelacur itu ujung-ujungnya karena tuntutan gaya… udah tahu gak bisa kayak
kita kita masih aja dipaksain akhirnya kebobolan.
Tommy:
Hus.. kamu bicaranya kok gitu. Seharusnya kamu itu bersyukur gak seperti mereka. Kamu lahir
di tengah keluarga yang mampu. Coba kalo kamu jadi seperti mereka.
Manuel:
Ia benar. Coba kamu ambil kaca. Perhatikan gayamu, makeup mu udah berlebihan. Nggak cocok
anak SMP gaya githu. Kalo mau kelihatan cantik dan terhormat, gayamu harus seperti Kristin.
Alami tanpa warna merah-merah di pipi. Iya kan Tin.
Kristin:
(tersenyum paksa)
i…iya…
Bella:
(kesal)
Susah ngomong sama orang-orang udik.
(langsung pergi)
Manuel:
Hahahahahaha… siapa suruh berkawan sama orang-orang udik. Hahahahahaha…
Kristi termenung. Memikirkan apa yang barusan mereka bicarakan.
Tommy:
Tin, kamu lagi mikiran apa?
Kristin:
Tom, selama ini aku salah..
Manuel:
Iya.. kamu memang salah, kamu nggak sadar kalo kamu itu cantik. Iya kan Tom…?
Tommy:
Nuel…Nuel…selalu saja…
Kristin:
Bukan itu maksudku Nuel. Kesalahanku selama ini aku sudah mulai terpengaruh dengan
lingkunganku. Sebenarnya aku itu sudah punya segalanya..
Aku pulang dulu yah…
(keluar sambil berlari kecil)
Manuel:
Lalu.. maksudnya apa?
Tommy:
Kamu aja nggak tahu apalagi saya...
Sebaiknya kita pulang juga..
(keluar)

SCENE 05. 
Kristin sampai di rumah.
Kristin:
Tuhan. Semoga mama mau memafkan aku
Aku takut kalau mama tidak memaafkan aku.
Ampuni aku Tuhan. Aku tidak mau jadi anak yang durhaka.
Mama masuk. Wajahnya sangat sedih. Suara isak tangis terdengar.
Kristin:
(berpaling ke arah suara tangis)
Mama?
Keduanya berpelukan.
Mama:
Kristin. Maafkan mama bila mama terlalu banyak salah padamu
Kristin:
Nggak ma. Kristinlah yang harus minta maaf. Kristin terlalu banyak menuntut tanpa peduli keadaan mama. Kristin telah salah Ma. Kristin tidak akan lagi mengeluh. Kristin tidak akan lagi menuntut terlalu banyak. Kristin janji akan menjadi Kristin yang baru di tahun baru ini..

Music Instrument……
Selesai
Nama                         : Marissa
Nim                             : 2009112051
Kelas                       : 6B
Puisi
” Tersenyum Dalam Sepi “
Disini ku berdo’a
Merangkum rindu bersajak cinta
Memandang langit menebar asa
Jenuhku akan semua
Jauh dari nyata yang ku damba

Yang aku tahu...
Satu bintang menghilang dari hidupku
Satu cinta telah pergi dari hatiku
Satu harapanku musnah bersama dustamu

Sayang itu tak lagi ku nikmati
Terasa hambar setitikpun tak memberi arti
Aku lelah pada dunia yang ku jalani
Semangat ku tebarkan namu hati terasa mati
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar