Senin, 04 Juni 2012

Tugas Akhir


Nama  : Rika Aprianti
Nim     : 2009112064
Kelas   : VI B
Puisi
Untuk cinta
Aku takkan pernah mampu untuk berjanji
Menemani harimu hingga esok hari
Tapi jika kau terima, biarkan aku mencintaimu
Hari ini saja...dengan semua cinta yang ku punya

Aku bukanlah pengabulan dari doamu
Di malam saat bintang jatuh
Tapi jika kau mau, aku dapat menjadi bintang
Yang menerangi keindahanmu setiap malam

Aku takkan bisa s’lalu bisa membahagiakan hati
Tak luput salah, mungkin ku juga menyakiti
Tapi jika kau iklas, cintaku takkan terbatas
Meski terkadang sakitimu, itu aku khilaf




Nama   : Rika Aprianti
Nim     : 2009112064
Kelas   : VI B
Sahabat Lebih Dari Apapun
Siang itu nampak dua orang siswa yang sedang asyik mengobrol di sudut sekolah. Mursidah dan Rika namanya. Ketika mereka sedang mengobrol datanglah pak kardi yang mulai terganggu dengan obrolan kami berdua. Pak Kardi dengan mukanya yang merah padam langsung mengusir Rika dan Mursidah dan menghukumnya membersikan toilet sekolah yang kotor itu.
Tanpa terasa hukuman mereka telah berakhir ketika bel istirahat berbunyi. Mursidah dan Rika langsung pergi ke kantin dan asyik mengobrol. Tanpa fikir panjang mereka langsung melompati pagar sekolah pada waktu jam pelajaran belum berakhir, melewati tembok sekolah yang cukup tinggi. Mereka langsung mengambil mobil yang sedang di parkir dibelakang tembok sekolah. Dengan asyiknya mendengarkan musik dari dalam mobil mereka.
Dengan mengendarai mobilnya Rika dan Mursidah tiba-tiba berteriak, ternyata tampak dilihatnya sebuah sepeda motor yang sedang menghalangi jalan yang hendak mereka lewati. Merekapun keluar dari mobil dan berkata:
“Hey cowok begok” bentak Rika dan Mursidah kepada pemilik sepeda motor tersebut.
“Maaf-maaf saya tidak sengaja” Suara cool terdengar dari mulut cowok itu ketika ia menoleh ke Rika dan Mursidah.
Mursidah dan Rika terpesona melihat wajah tampan dari cowok itu. Desti yang tertegun dan Rika yang tak sadar diri ketika melihatnya.
Ehmmmm,,hello cewek-cewek cantik kata si cowok agak mengejutkan hingga membuat Rika dan Mursidah tersadar.
“Oh ya,,kamu tau tidak kalau kamu itu salah. Bentak Mursidah.
“Iya,,saya tau tadikan saya sudah minta maaf,,dan saya akan ganti rugi semuanya. Kata si cowok agak sedikit kesal.
Rika kembali ke mobil dan mengambil sebuah note dan pulpen. Kamu mau ngapain kata Mursidah.Sudah diam saja. Ucap Rika
“Ehmmm Rika mulai menanyakan nama, alamat, dan nomor hape cowok itu. Sementara Mursidah bingung dengan pertanyaan yang di tanyakan kepada cowok itu. Si cowok pun menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan.
Ya,,Dino namanya..Begini ya saya tidak ada maksud apa-apa, sekarang saya sedang terburu-buru tidak sempat menghitung ganti ruginya. Jelas Rika
Keesokan Paginya Mursidah dan rika menghadap pak Danop di ruang BP. Ini peringatan ke-3 Jika kalian mengulanginya lagi maka kalian akan saya skor! Bentak pak Danop dengan kesal. Semenjak itu Mursidah dan Rika mulai fokus pada sekolahnya. Setiap detik, menit dan setiap waktu mereka manfaatkannya untuk belajar. Kehidupan mereka seakan berubah, mereka kini menjadi anak yang rajin dan patuh terhadap peraturan.
Suatu hari, mereka keluar dari toilet sekolah dan segera menuju ke kelas, tetapi langkah mereka terhenti pada sebuah keramaian di depan mading.
Mursidah bertanya kepada seorang siswi, ada apa sih? Ada pensi malam minggu nanti.
“ Hadiri pensi sekolah pada malam minggu, stars 07.00 pm sampai selesai dan semua hadirin diharapkan membawa pasangan” Kata Rika yang membawa selembaran di papan mading.
Mursidah dan Rika sangat khawatir karena di acara pensi itu semua yang hadir di acara tersebut di harapkan membawa pasangan masing-masing sementara waktu pensi itu tinggal satu minggu lagi. Dalam perjalanan pulang mereka berbicara tentang pensi. Rika mengecek semua nomor hape yang ada di kontaknya dan berhenti pada abjad D dengan nama Dino. Tapi ia lupa dengan nama dino tersebut dan bertanya kepada mursidah.
Mursidah masih ingat dengan yang namanya dino, orang yang ngerem motor mendadak di depan mobil kita. Sesampainya dirumah Rika mondar mandir dikamarnya, bingung memikirkan kenapa dia harus bersaing dengan mursidah. Tapi di sisi lain Mursidahpun juga sama.
Hmmm,,Cuma gara-gara pensi kenapa harus jadi musuhan sama Rika,,kata desti yang sedang kebingungan.
Tapi keduanya tetap bersih keras pada pendirian mereka untuk datang ke acara pensi tersebut dan berlomba untuk mengajak Dino datang ke pensi sekolah. Tak hanya itu, di sekolahpun mereka tidak duduk bersampingan dan tidak pernah saling menyapa.
“Pokoknya saya harus bisa datang ke pensi berdua sama Dino” pikiran Mursidah tak jauh bedanya apa sedang di pikir oleh  Rika.
Sepulang sekolah mereka berlomba membuat janji dengan Dino, Rika duluan menelpon dino dan janjian bertemu di cafe. Hal yang sama pun juga terjadi dengan Mursidah, dia juga membuat janji dengan Dino di cafe tapi cafe tersebut berbeda.
Pertemuan Rika dan Dino berlangsung, tetapi sayangnya Dino sudah ada janji dengan orang lain dan ia putuskan tidak bisa memenuhi permintaannya. Akhirnya Rika pulang duluan ke rumah dengan leleh ia langsung membaringkan tubuhnya ke tempat tidur dan akhirnya tertidur pulas.
Keesokan harinya giliran Mursidah yang punya janji bertemu dengan Dino. Hal yang sama di ucapkannya bahwa ia sudah ada janji dengan orang lain dan Mursidah pun langsung buru-buru pulang ketika mendengar ucapannya. Ia langsung pergi meninggalkan Dino. Sesampainya dirumah ia langsung berbaring di tempat tidurnya sambil memeluk sebuah guling kesayangannya. Ia sangat lelah saat itu. Pikirnya “mungkin Dino sudah ada janji dengan Rika” makanya dia menolak ajakan aku tadi.
Huft,,datang tidak ya ke acara pensi nanti?? Katanya yang akan memejamkan matanya dan langsung tidur. Akhirnya malam pensi pun tiba, tampak semua yang hadir membawa pasangan kecuali Mursidah dan Rika.
“ Mur, kemana pasangan kamu”sapa seorang siswi yang sedang bergandengan tangan dengan pasangannya, Ia hanya menggelengkan kepala.
“ Waaahh, kayaknya predikat jomloh akan menjiwa di jiwa kamu”
“Iya nih,,saya kesana dulu ya...” kata Mursidah langsung meninggalkan temannya. Ia berjalan sendiri di tengah keramaian, tampak dari kejauhan ia melihat Rika duduk menyendiri dengan penampilan yang cantik mengenakan drees hitam yang indah. Mursidah menghampirinya.
“Sendirian ya...sambil memberikan minuman kepada Rika
“ Iya ,,pasangan kamu mana”
“Kenapa ia sendirian ya,,mana Dino,,berarti ia tidak bersama Dino”pikir Mursidah dalam hatinya.
“ Aku juga sendirian,, Ia tidak mengajak Dino” tanya Rika
“Itu yang pakai jas hitam itu” tunjuk Mursidah
“Eihh ya,,tampan sekali dia”kata Rika tak sadar diri
“Ia saya juga melihatnya, tapi kenapa dia disini?? Tanya Mursidah
“ Benar-benar,,kenapa dia disini?? Tanya Rika
Kedua-duanya terdiam dan fokus, memperhatikan Dino, ternyata Dino tidak datang sendirian ke pensi itu, Dia di temani seorang gadis cantik salah seorang murid di sekolah itu. Mereka berteriak itukan Silvi, terkejut melihat Dino bersama silvi.
“ Wajar saja dia menolak ajakan kita berdua” Ucapnya
Sejak saat itu mereka berdua tak pernah bermusuhan lagi. Bahkan persahabatan mereka kini menjadi sangat erat.

.... The End...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar